Pages

Begini 12 Cara Untuk Menghindari Kemalasan

source: https://www.google.com/imgres?
Sebagai kalimat pengawal, saya berharap postingan ini berhasil bertemu dengan orang yang membutuhkan. Hehe, no offense! Truth be told, even though i chose this topic to be posted, doesn't mean i'm a proficient in being self-diciplined and avoid procrastinating.

Okay, yuk kembali ke topik yang membuat saya uring-uringan mencari solusi tepat untuk ditangani. Idle, laziness, unengaged, and always behind merupakan problema utama bagi sebagian manusia.

source:
https://www.google.com/imgres?
Laziness atau Kemalasan merupakan kekurangan produktifitas seseorang akan sesuatu. Dalam konteks lain berarti keseganan terhadap aktivitas atau usaha meskipun memiliki kemampuan untuk bertindak atau mengerahkan diri. Kemalasan terjadi karena menjadi malas itu mudah. Selain itu, kemalasan juga memberi kesenangan temporer yang bisa dinikmati seorang pemalas saat menunda-nunda pekerjaan. Walaupun memang sudah kodratnya sebagai manusia untuk mencintai kesenangan dan mempunyai sifat dasar malas. Akan tetapi, sebagai kontra, dengan membiasakan sifat malas dan membuang waktu berarti secara perlahan kita membunuh creativity dan ability kita. Sifat negatif ini juga memicu fikiran dan tubuh kita menjadi indolent atau lamban. Dalam jangka panjangnya, sifat ini bisa membuat kita berputus asa dalam situasi. Faktanya, hampir semua orang pemalas cenderung melihat kembali kehidupan mereka dengan rasa kecewa dan menyesal.  There is nothing  worse than looking back at your 20s, 30s, 40s and even 50s and realizing  you’ve opted for an easy way out…every single time.

Lalu, "bagaimana cara agar terlepas dari kemalasan?" ladies and gentlemen, ketahuilah, pertanyaan ini sederhana, namun effort dan pencerminan yang kuat untuk menjawabnya. Jika dibalas dengan feedback yang tepat, topik ini mampu membuat suatu perubahan besar kearah yang lebih baik untuk perkembangan generasi manusia zaman sekarang.

Untuk menindaklanjuti ini, i got myself roaming in Quora and found this nice topic;
How do i get rid of laziness and procrastination.
Berikut adalah penjabaran yang saya dapatkan;

  1. Stop Thinking, start Doing
Terkadang kita terlalu banyak berfikir sehingga kita malah kelelahan memikirkan sesuatu yang sebenarnya hanya memakan waktu untuk difikirkan. Akibatnya, kita kehabisan energi untuk menghasilkan output atas apa yang telah kita fikirkan. Walaupun merencakan sesuatu secara matang itu perlu, tapi jangan terlalu banyak berencana tanpa implementasi ya guys, it's useless.
Don't over plan, don't over think, don't wonder all day. Do it now. Bahasa Tegalnya itu; Ra sah kakean mikir, gen giyan tinggal dangkati*

  1. Fail
Iya benar, kegagalan. You will never know 100% what the right way is. Kegagalan tidak seluruhnya memberi dampak buruk untuk kita, bahkan semestinya kegagalan merupakan awal dari hal baik untuk kita. Bahasa slangnya itu 'wake up call'. Semacam cambukan atau sesuatu hal yang memacu kita untuk menjadi lebih baik. Walaupun pahit rasanya, namun sebenarnya perasaan tertekan inilah yang membuat kita bangkit dan memperbaiki diri. "Sucking at something is the first step to becoming sorta good at something" - Jake the Dog (Adventure Time)

  1. Stop with the mental excitation.
Banyak orang yang mengasumsikan proaktif keproduktifitasan bisa dilakukan dengan cara menonton video, membuka tutorial, atau membaca buku. Mereka tampak seperti mengetahui banyak hal dan merasa ahli dan jauh lebih tercerahkan dari orang lain. Tapi, satu hal yang benar-benar mereka lewatkan adalah taking action. Terlalu banyak mencari dukungan motivasi lewat media itu sunnah, tapi jangan Cuma dilihat saja terus-menerus, take an action! If you want to be good, you need to increase your input. But if you really want to be excellent and get some great results you need to maximize your output.

  1. Start small and increment consistently.
Lakukan dari hal terkecil. Jangan terlalu gegabah dalam menetapkan target awal. Misal; Jika tidak bisa mencoba membaca selama satu jam perhari, maka mulailah membaca dengan durasi 10 menit perhari, kemudian tutup bukunya ketika timernya berhenti. I mean it! Stop it. Dan kembali lagi besok, kali ini 12 menit. Hari-hari berikutnya meningkat dengan 15 menit, 20 menit sampai 30 menit. The key to success here is to stop and discipline yourself. Jangan paksakan diri kita untuk memulai membaca dengan durasi 40 menit, karena ketika kita merasa sudah melakukan progress besar, hal  itu tidak akan bertahan lama / konsisten. Tetapi ketika menjadi disiplin dan berhenti dimenit ke 10, pada menit ke 15 kedisiplinan itu akan terlatih dalam diri kita sendiri. Durasi feeling cozy saat kita membaca perlahan akan terus meningkat jika kita menerapkan kedisiplinan itu sampai hal ini menjadi kebiasaan. Time can be your friend if u use it wisely.

  1. Cut down all the stimuli that get us distracted.
Jauhkan hal-hal yang membuat kita memecah fokus kita ketika sedang melakukan tugas, karena semakin banyaknya distraksi, semakin banyak pula waktu yang kita perlukan untuk do that thing. Untuk itu, agar bisa istiqomah dalam melakukan sesuatu, jauhkan hal-hal yang hanya akan mengganggu kita untuk melakukannya. Contoh kasusnya, untuk menyelesaikan novelnya yang berjudul Les Misérables and The Hunchback Of Notre-Dame, novelis prancis bernama Victor Hugo rela being completely naked didalam kamarnya. Bahkan sampai meminta pelayan rumahnya untuk menyembunyikan baju-bajunya. hal ini bertujuan agar Victor tidak bisa keluar rumahnya dikarenakan ia harus segera menyelesaikan novelnya sebelum dikirim ke editor dengan strict deadline. While I'm not suggesting we should go full commando when trying to achieve our goals, putting some obstacles in the way that would make it harder for us to procrastinate might help.

  1. Define your environments.
Well apa jadinya jika kamar kita menjadi kamar multiguna. I mean, ketika kamar tidur kita juga merangkap sebagai tempat makan, tempat belajar, tempat bekerja, tempat ngegym, atau bahkan tempat gabut? Kita pasti akan semakin jarang untuk keluar kamar dan hanya mempersulit otak kita agar mendapatkan udara. Ujung-ujungnya malah membuat kita semakin malas bangun dari kasur. Buat kamar kita menjadi single/double-fungsi saja. Mau belajar dan fokus? Pergi ke perpustakaan. Mau nonton film atau main di PS3? Pindahkan barang itu ke ruang tamu. Mau santai saja dan tidur siang? Nah kamar adalah tempatnya. Menjaga lingkungan nyaman kita terpisah akan membantu kita menyesuaikan otak dengan tepat dan membuat kita dalam mood yang dibutuhkan untuk alasan tertentu.

  1. Stop hanging out with lazy people.
Malas itu nular. Jika kita bergaul dengan orang yang tidak terlalu peduli dalam melakukan perubahan, tebak gimana? Bisa jadi kita juga mengikuti hal itu. Carilah seseorang yang memiliki passion dalam memberikan dampak. Gak nemu di dunia nyata? find virtual role models. Eits, tapi tetap ingat-ingat poin ke 3 ya. Hehe.

  1. Give the appreciation
Berikan penghargaan untuk diri sendiri ketika kita telah berhasil melakukan sesuatu, misalnya; kita mentargetkan untuk membaca 100 halaman dalam semalam. Setiap kita membaca 25 halaman, take 5-10 minutes rest to appreciate ourself. Bisa dengan buka instagram, menonton youtube atau nge-meal snacks yang sudah kita sediakan sebagai kado keberhasilan membaca 25 halaman. Tapi ingat ya guys, jangan sampai pemberian apresiasi ini malah melalaikan kita, dikasih kesempatan buka instagram 5 menit eh malah kelepasan sejam sendiri buat ngestalking IG gebetan, wkwkwk.

  1. Motivate and convince ourself.
Data apa saja yang akan menjadi target kita, apa yang menjadi tujuan kita, sampai hal yang menjadi keinginan kita. Sebutkan. Hal ini biasanya disebut sebagai bucket-list. Bila memungkinkan, tulis semua hal yang berada dalam 'the things i need to do/get'  dan tempel dikamar kita sebagai self-reminder. Pastikan letaknya terjangkau oleh mata, jadi setiap kali bangun tidur due-reminder tersebut lah yang menyapa kita wkwkw. Dan jangan lupa untuk menyugesti diri bahwa suatu saat kita pada akhirnya berhasil untuk menyilang semua daftar itu.

  1. Now or Never
Kita terlalu menyepelekan sesuatu, sehingga terlalu banyak kalimat "I will do it tomorrow" yang di lafalkan dalam hati. Come on guys, durasi kehidupan memang tidak ada yang tahu sampai kapan. Tapi apa salahnya mencoba mengalahkan ego dan menyempatkan waktu barang sebentar untuk menyelasaikan tasks kita. Nanti juga beneftnya akan terasa. Istilah famousnya; No Pain No Gain. Dalam kamus bahasa indonesianya berarti 'bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian'. Pain dikonsepsikan sebagai working-hard yang merupakan lawan kata dari sloth, sedangkan gain diistilahkan sebagai outcome dari pain, yakni kesenangan atau kemenangan. Oke Guys, mulai sekarang, hayok hilangkan kata "ntar" dalam kamus kita.

  1. The Intetion
Apalah arti semua poin diatas jika tidak ada poin ke 11 ini? Ha! Niat merupakan hal utama dalam kasus ini. Yak Enforce Habits! Kumpulkan niat kita!

  1. Involve Allah SWT in as much aspects of our life
Obat malas terampuh sebenarnya menurut umat islam adalah dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Jadi, sholatnya dibenerin, doanya ditingkatin ya guys. Jangan sampai sudah malas, salatpun tidak. Tapi kalau malas salat? Waduh permasalahan tingkat kronis kali ya itu.

Berikut adalah Do’a yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Abu Ummamah :

source: https://www.google.com/imgres?
 “Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan kezaliman manusia.” (HR Abu Dawud 4/353).

Sebagai penutup, izin kan saya untuk mengingatkan, bahwa dalam islam malas adalah sifat setan ya guys, jadi, kalau kalian malas, berarti kalian kaya .....

Lol, jk.



References:

yvrfa

    1 comment:

    Instagram