![]() |
source: https://www.google.com/imgres? |
Sebagai kalimat
pengawal, saya berharap postingan ini berhasil bertemu dengan orang yang
membutuhkan. Hehe, no offense! Truth be told,
even though i chose this topic to be posted, doesn't mean i'm a proficient in being
self-diciplined and avoid procrastinating.
Okay, yuk kembali ke
topik yang membuat saya uring-uringan mencari solusi tepat untuk ditangani. Idle, laziness, unengaged, and always behind
merupakan problema utama bagi sebagian manusia.
![]() |
source: https://www.google.com/imgres? |
Laziness atau Kemalasan merupakan kekurangan
produktifitas seseorang akan sesuatu. Dalam konteks lain berarti keseganan
terhadap aktivitas atau usaha meskipun memiliki kemampuan untuk bertindak atau
mengerahkan diri. Kemalasan terjadi karena menjadi malas itu mudah. Selain itu,
kemalasan juga memberi kesenangan temporer yang bisa dinikmati seorang pemalas
saat menunda-nunda pekerjaan. Walaupun memang sudah kodratnya sebagai manusia
untuk mencintai kesenangan dan mempunyai sifat dasar malas. Akan tetapi,
sebagai kontra, dengan membiasakan sifat malas dan membuang waktu berarti
secara perlahan kita membunuh creativity
dan ability kita. Sifat negatif ini juga
memicu fikiran dan tubuh kita menjadi indolent atau lamban. Dalam jangka
panjangnya, sifat ini bisa membuat kita berputus asa dalam situasi. Faktanya,
hampir semua orang pemalas cenderung melihat kembali kehidupan mereka dengan
rasa kecewa dan menyesal. There is nothing
worse than looking back at your 20s, 30s, 40s and even 50s and
realizing you’ve opted for an easy way
out…every single time.
Lalu,
"bagaimana cara agar terlepas dari kemalasan?" ladies and gentlemen,
ketahuilah, pertanyaan ini sederhana, namun effort dan pencerminan yang kuat untuk menjawabnya. Jika dibalas
dengan feedback yang tepat, topik ini mampu membuat suatu perubahan besar
kearah yang lebih baik untuk perkembangan generasi manusia zaman sekarang.
Untuk
menindaklanjuti ini, i got myself roaming in Quora and found this nice topic;
How do i get rid of
laziness and procrastination.
Berikut adalah
penjabaran yang saya dapatkan;
- Stop Thinking, start Doing
Terkadang
kita terlalu banyak berfikir sehingga kita malah kelelahan memikirkan sesuatu
yang sebenarnya hanya memakan waktu untuk difikirkan. Akibatnya, kita
kehabisan energi untuk menghasilkan output atas apa yang telah kita fikirkan.
Walaupun merencakan sesuatu secara matang itu perlu, tapi jangan terlalu banyak
berencana tanpa implementasi ya guys, it's useless.
Don't
over plan, don't over think, don't wonder all day. Do it now. Bahasa Tegalnya
itu; Ra sah kakean mikir, gen giyan tinggal dangkati*
- Fail
Iya
benar, kegagalan. You will never know 100% what the right way is. Kegagalan
tidak seluruhnya memberi dampak buruk untuk kita, bahkan semestinya kegagalan
merupakan awal dari hal baik untuk kita. Bahasa slangnya itu 'wake up call'.
Semacam cambukan atau sesuatu hal yang memacu kita untuk menjadi lebih baik.
Walaupun pahit rasanya, namun sebenarnya perasaan tertekan inilah yang membuat
kita bangkit dan memperbaiki diri. "Sucking at something is the first step
to becoming sorta good at something" - Jake the Dog (Adventure Time)
- Stop with the mental excitation.
Banyak
orang yang mengasumsikan proaktif keproduktifitasan bisa dilakukan dengan cara
menonton video, membuka tutorial, atau membaca buku. Mereka tampak seperti
mengetahui banyak hal dan merasa ahli dan jauh lebih tercerahkan dari orang
lain. Tapi, satu hal yang benar-benar mereka lewatkan adalah taking action.
Terlalu banyak mencari dukungan motivasi lewat media itu sunnah, tapi jangan
Cuma dilihat saja terus-menerus, take an action! If you want to be good, you
need to increase your input. But if you really want to be excellent and get
some great results you need to maximize your output.
- Start small and increment consistently.
Lakukan
dari hal terkecil. Jangan terlalu gegabah dalam menetapkan target awal. Misal;
Jika tidak bisa mencoba membaca selama satu jam perhari, maka mulailah membaca
dengan durasi 10 menit perhari, kemudian tutup bukunya ketika timernya
berhenti. I mean it! Stop it. Dan kembali lagi besok, kali ini 12 menit.
Hari-hari berikutnya meningkat dengan 15 menit, 20 menit sampai 30 menit. The
key to success here is to stop and discipline yourself. Jangan paksakan diri
kita untuk memulai membaca dengan durasi 40 menit, karena ketika kita merasa
sudah melakukan progress besar, hal itu
tidak akan bertahan lama / konsisten. Tetapi ketika menjadi disiplin dan
berhenti dimenit ke 10, pada menit ke 15 kedisiplinan itu akan terlatih dalam
diri kita sendiri. Durasi feeling cozy saat kita membaca perlahan akan terus
meningkat jika kita menerapkan kedisiplinan itu sampai hal ini menjadi
kebiasaan. Time can be your friend if u use it wisely.
- Cut down all the stimuli that get us distracted.
Jauhkan
hal-hal yang membuat kita memecah fokus kita ketika sedang melakukan tugas,
karena semakin banyaknya distraksi, semakin banyak pula waktu yang kita
perlukan untuk do that thing. Untuk itu, agar bisa istiqomah dalam melakukan
sesuatu, jauhkan hal-hal yang hanya akan mengganggu kita untuk melakukannya.
Contoh kasusnya, untuk menyelesaikan novelnya yang berjudul Les Misérables and
The Hunchback Of Notre-Dame, novelis prancis bernama Victor Hugo rela being
completely naked didalam kamarnya. Bahkan sampai meminta pelayan rumahnya untuk
menyembunyikan baju-bajunya. hal ini bertujuan agar Victor tidak bisa keluar
rumahnya dikarenakan ia harus segera menyelesaikan novelnya sebelum dikirim ke
editor dengan strict deadline. While I'm not suggesting we should go full
commando when trying to achieve our goals, putting some obstacles in the way
that would make it harder for us to procrastinate might help.
- Define your environments.
Well
apa jadinya jika kamar kita menjadi kamar multiguna. I mean, ketika kamar tidur
kita juga merangkap sebagai tempat makan, tempat belajar, tempat bekerja, tempat ngegym, atau
bahkan tempat gabut? Kita pasti akan semakin jarang untuk keluar kamar dan
hanya mempersulit otak kita agar mendapatkan udara. Ujung-ujungnya malah
membuat kita semakin malas bangun dari kasur. Buat kamar kita menjadi
single/double-fungsi saja. Mau belajar dan fokus? Pergi ke perpustakaan. Mau
nonton film atau main di PS3? Pindahkan barang itu ke ruang tamu. Mau santai
saja dan tidur siang? Nah kamar adalah tempatnya. Menjaga lingkungan nyaman
kita terpisah akan membantu kita menyesuaikan otak dengan tepat dan membuat
kita dalam mood yang dibutuhkan untuk alasan tertentu.
- Stop hanging out with lazy people.
Malas
itu nular. Jika kita bergaul dengan orang yang tidak terlalu peduli dalam
melakukan perubahan, tebak gimana? Bisa jadi kita juga mengikuti hal itu.
Carilah seseorang yang memiliki passion dalam memberikan dampak. Gak nemu di
dunia nyata? find virtual role models. Eits, tapi tetap ingat-ingat poin ke 3
ya. Hehe.
- Give the appreciation
Berikan
penghargaan untuk diri sendiri ketika kita telah berhasil melakukan sesuatu,
misalnya; kita mentargetkan untuk membaca 100 halaman dalam semalam. Setiap
kita membaca 25 halaman, take 5-10 minutes rest to appreciate ourself. Bisa
dengan buka instagram, menonton youtube atau nge-meal snacks yang sudah kita
sediakan sebagai kado keberhasilan membaca 25 halaman. Tapi ingat ya guys,
jangan sampai pemberian apresiasi ini malah melalaikan kita, dikasih kesempatan
buka instagram 5 menit eh malah kelepasan sejam sendiri buat ngestalking IG gebetan,
wkwkwk.
- Motivate and convince ourself.
Data
apa saja yang akan menjadi target kita, apa yang menjadi tujuan kita, sampai
hal yang menjadi keinginan kita. Sebutkan. Hal ini biasanya disebut sebagai
bucket-list. Bila memungkinkan, tulis semua hal yang berada dalam 'the things i
need to do/get' dan tempel dikamar kita
sebagai self-reminder. Pastikan letaknya terjangkau oleh mata, jadi setiap kali
bangun tidur due-reminder tersebut lah yang menyapa kita wkwkw. Dan jangan lupa
untuk menyugesti diri bahwa suatu saat kita pada akhirnya berhasil untuk
menyilang semua daftar itu.
- Now or Never
Kita
terlalu menyepelekan sesuatu, sehingga terlalu banyak kalimat "I will do
it tomorrow" yang di lafalkan dalam hati. Come on guys, durasi kehidupan
memang tidak ada yang tahu sampai kapan. Tapi apa salahnya mencoba mengalahkan
ego dan menyempatkan waktu barang sebentar untuk menyelasaikan tasks kita.
Nanti juga beneftnya akan terasa. Istilah famousnya; No Pain No Gain. Dalam
kamus bahasa indonesianya berarti 'bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang
kemudian'. Pain dikonsepsikan sebagai working-hard yang merupakan lawan kata
dari sloth, sedangkan gain diistilahkan sebagai outcome dari pain, yakni
kesenangan atau kemenangan. Oke Guys, mulai sekarang, hayok hilangkan kata
"ntar" dalam kamus kita.
- The Intetion
Apalah
arti semua poin diatas jika tidak ada poin ke 11 ini? Ha! Niat merupakan hal
utama dalam kasus ini. Yak Enforce Habits! Kumpulkan niat kita!
- Involve Allah SWT in as much aspects of our life
Obat
malas terampuh sebenarnya menurut umat islam adalah dengan meningkatkan
ketaqwaan kepada Allah SWT. Jadi, sholatnya dibenerin, doanya ditingkatin ya
guys. Jangan sampai sudah malas, salatpun tidak. Tapi kalau malas salat?
Waduh permasalahan tingkat kronis kali ya itu.
Berikut
adalah Do’a yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Abu Ummamah :
![]() |
source: https://www.google.com/imgres? |
“Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung
kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, aku berlindung kepada-Mu daripada sifat
pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan
kezaliman manusia.” (HR Abu Dawud 4/353).
Sebagai penutup,
izin kan saya untuk mengingatkan, bahwa dalam islam malas adalah sifat setan
ya guys, jadi, kalau kalian malas, berarti kalian kaya .....
Lol, jk.
References:
Nice info :) 'MAYBE'
ReplyDelete