![]() |
https://id.pinterest.com/pin/23081016822266722/ |
Kenyataan bahwa didunia ini mempunyai berbagai perspektif memang merumitkan. Bukan hanya menyebabkan spektrum warna yang berbeda-beda, tetapi terkadang perbedaan warna tersebut menyebabkan ketidaksinambungan yang mengecohkan. Dimulai dari pola pikir yang bertentangan dengan milik individu lain, beraneka ragam kekuatan self-defense setiap pribadi, hingga reaksi yang menimbulkan emosi kognitif pun berlainan.
Mengaitkan
Darwinisme dengan teori evolusinya yang cenderung dikatakan terlalu sentris,
perbedaan tersebutlah tentu juga dimanfaatkan untuk sebuah ajang pembuktian
siapa yang paling kuat dan lemah yang mana merupakan bentuk dari suatu
interaksi pada sebuah komunitas yang dinamis. Bukan hanya sekadar pembuktian
sepihak, tetapi semenjak egoisme telah mengkristal, konflik ideolegi menjadi
indikator utama dari kericuhan.
Rasionalisme tidak
terlalu sering diimplikasikan dengan heterogenitas pikiran, tetapi memang
menjadi andil yang cukup banyak berperan dalam interaksi sosial. Perbedaan
pendapat dalam sebuah forum merupakan hal yang wajar. Penempatan diri oleh
individu untuk memberikan best opinion pun
sudah seharusnya dilaksanakan dengan hangat. Keterbukaan pikiran merupakan hal
utama dalam sebuah diskusi. dan jika berani berdalih, kita seharusnya mampu menerima hasil yang dikategorikan paling optimal
walaupun sempat memperlihatkan reaksi kontradiksi.
8/9/2018
8/9/2018
No comments:
Post a Comment